
Who is Max?
Berbicara tentang film, ada sebuah judul diantara deretan film-film baru di sebuah rental persewaan film kemaren. Judulnya sederhana karena hanya memakai nama karakter utama dalam filmnya, film tersebut berjudul Max Payne. Sebuah film yang diadaptasi dari game console Play Station 2 dan Xbox buatan perusahaan Finlandia Bernama Remedy Entertainment yang pasti sudah familiar di telinga para pencinta game sejati. Max Payne versi film ini menceritakan tentang Max (Mark Wahlberg) seorang detektif yang sedang mencari pelaku pembunuhan yang juga telah merenggut istri dan anaknya, dalam pencariannya tersebut Max di Bantu oleh temen baiknya (Donal Logue) yang pada akhirnya juga tewas serta Mona Sax (Mila Kunis) yang juga kehilangan seorang adik (Olga Kurilenko) yang diduga di bunuh oleh orang yang sama dengan tanda tattoo sayap di tubuhnya.
The Game : Back To The Future
Berjalan mundur ke belakang, fenomena angkat sana-angkat sini dalam peta perfilman Hollywood mulai semakin ramai saja. Jika komik mendapat tempat yang terhormat di Hollywood terutama yang bergenre Superhero telah terbukti menjadi jaminan Box Office, Spiderman trilogi, Superman Returns, dan The Dark Knight mungkin adalah sedikit contoh keistimewaan sebuah komik, maka lain halnya dengan Game. Mulai jamannya Mario Bross (1993) hingga Hitman (2007) rasa-rasanya belum ada satupun adaptasi Game yang memuaskan para Moviegoers baik penonton awam maupun Fans Gamenya, yang sedikit lumayan mungkin hanya diwakili oleh Lara Croft : Tomb Rider (2001), Resident : Evil Extinction (2007), Silent Hill (2006), dan Mortal Combat (1995). Mengapa adaptasi Game ketika diubah menjadi format film rata-rata mengecewakan? Hal ini diantaranya adalah karena Game adalah sebuah permainan fantasy 2D yang imajinatif hingga kurang menyediakan ruang lain kecuali kecepatan berfikir si pemain dengan tindakan reaksi oleh kedua tangan pemainnya, maka dari itu nantinya akan berbeda waktu bermain kita aktif dan ketika permainan tersebut berubah menjadi sebuah film kita hanya pasif karena menjadi penonton. Penyebab lainnya adalah tipisnya storyline yang tersedia untuk dirangkai menjadi sebuah film dengan durasi tertentu.
What I Say..
Menyaksikan film Max Payne ternyata tidak jauh berbeda dengan adapatasi Game sebelumnya hingga menguatkan bahwa mengadaptasi Game adalah mimpi buruk bagi sebagian besar sineas film. Kembali ke Max, dengan materi asli sebuah permainan First Person Shooter dengan tambahan nuansa kelam dan Noir, maka film ini bisa dinilai mendekati kesuksesan sebuah Game yang diangkat ke film. Hal itu ditandai dengan banyaknya nuansa kelam kota tempat tinggal Max dan tekanan yang dihadapi Max yang membuatnya selalu murung dan putus asa serta penyakit psikologis lainnya. Munculnya makhluk bersayap di film ini mungkin yang belum di bayangkan oleh sebagian benak penonton akan jalan cerita filmnya, hingga kita bakal mengelompokkan film ini dengan Constantine (2005), namun kemudian kita akan sadar karena makhluk tersebut hanya sebuah halusinasi tingkat tinggi belaka. Yang justru lemah adalah adegan tembak-tembakan dan laganya hanya di buat standard meski hal itu memang tidak mengurangi esensi nilai lebih filmnya, hal lain yang begitu mengecewakan adalah tidak adanya darah dan mayat bergelimpangan dalam film ini meski Gamenya berating R (Dewasa), namun hal itu tertutupi oleh penampilan cewek cantik berwajah Eropa sebagai pemanisnya.
Art Design
Sesuai dengan materi aslinya film ini memang mempunyai keunikan yang bagusnya lagi masih dipertahankan oleh sang Sutradara, yaitu Settingnya yang bergaya Noir dan Dark. Meski hal ini bukan barang baru lagi, namun dalam film ini begitu mendukung suasana hati dan jiwa Max Payne yang kehilangan keluarganya. Sin City (2005), Good German (2006), Sky Captain And Wolrd Of Tomorrow (2004), Letter From Iwo Jima (2006), dan The Spirit (2008) adalah salah satu dari beberapa film yang mempunyai Setting yang sama. Kesan sendu dan pesimis dengan penggambaran kota yang gelap bersalju di tambah dimana-mana orang mabuk dan memakai narkoba serta banyaknya polisi korup semakin menambah kusamnya kota di film ini. Kelemahannya adalah sisi Special Effectnya yang seakan-akan masih setengah jadi meski untuk Effect makhluk bersayapnya sudah bagus, yang menambah nilai minus lagi adalah Effect ledakan oleh senapan/senjata yang sekilas seperti debu atau pasir begitu menggangu. Adegan tersebut terlihat dan mungkin yang paling diinget adalah ketika Max di kepung oleh Polisi di kantornya. Meski efektif, namun adegan Slow Motion atau Ballet Time di film ini agak kurang dimaksimalkan dan terkesan biasa-biasa saja.
Moral Lesson
Melihat aksi Max Payne susah payah mencari pembunuh istri dan anaknya dan kehidupannya yang murung karena ditinggalkan keluarganya menjadi point penting dalam film ini. Point Yang penting tersebut adalah dendam, sifat manusia yang satu ini adalah sebuah sifat yang sangat di benci oleh Allah subhanahu wata’ala meski dalam firmannya juga terdapat juga ayat tentang membalas seperti :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu kisas sebagai balasan korban pembunuhan. Orang merdeka dengan orang yang merdeka, hamba dengan hamba, wanita dengan wanita. Barang siapa yang diringankan oleh keluarga terbunuh, hendaknya menerima dengan cara yang baik dan memberi pengganti yang baik pula, yang demikian merupakan keringanan, sebagai rahmat dari Tuhan. Bagi yang melampaui batas setelah keringanan, akan ditimpa siksa yang menyakitkan. (Q.S. Al Baqarah: 178)
Dalam penerapan kisas ada jaminan hidup bagimu, hai orang yang berpikir cerdas, agar kamu sekalian menjadi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al Baqarah: 179)
Namun memaafkan adalah akhlak yang paling mulia dan tentunya melaporkan pelaku yang telah melakukan kejahatan terhadap anda tersebut kepada pihak berwajib dan yang terakhir adalah mengadu kepada Allah, memang ada benernya juga tentang pendapat seseorang yang berkata bahwa “Dendam itu punya potensi yang super. Sama seperti cinta, dengan dendam kita jadi punya kekuatan berjuang melewati kadar yang seharusnya, motivasi untuk mengalahkan obyek dendam kita. Kita jadi punya motivasi untuk “berdiri” dan tidak terinjak-injak. Kita jadi punya harga, punya bargaining position”. Namun seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh Anas r.a. bahwa Rasulullah bersabda : “Barang siapa mampu menahan amarahnya, Allah akan menahan dirinya dari adzab-Nya” artinya sabar juga adalah jurus ampuh yang di barengi dengan usaha melaporkan kejahatannya kepada pihak berwajib, Negara kita juga Negara hokum jadi jangan main hakim sendiri.
Bloodiest Revenge Film
“..Dendam ada di mana-mana.. di jantungku dan di jantungmu…” adalah petikan syair lagu dari ciptaan Iwan Fals berjudul Ada Lagi Yang Mati yang mewakili sebagian besar sifat manusia. Coba pikir, siapa sih yang tidak marah melihat keluarga, kekasih, ataupun kita sendiri diperlakukan tidak adil?. Anyway..Jodie Foster, Johnny Deep, dan Mel Gibson pernah meraskannya juga, namun ingat dendam adalah perbuatan paling tidak disukai oleh Allah, bukan bermaksud mengasah rasa dendam anda kepada orang lain, namun Berikut adalah film-film yang bertema dendam paling bagus menurut kami diataranya :
1. Braveheart (1995)
Dendam yang di usung dalam film yang dibintangi oleh Mel Gibson ini adalah karena si istri di bunuh karena setiap ada pengantin baru, si pasangan (perempuan) harus diserahkan kepada bangsawan.
2. Four Brother (2005)
Siapapun bakal marah bila ibu kita tercinta di aniaya oleh seseorang apalagi yang mengusiknya adalah sekelompok preman jalanan yang seenaknya saja membuat ibu kita sakit, begitu mungkin yang ada di pikiran empat bersaudara yang di komandani oleh Mark Wahlberg ini.
3. Kill Bill Vol 1 (2003)
Beatrix Kiddo (Umma Thurman) yang memendam amarah kepada kelompok criminal Deadly Viper Assasination Squad (DVAS) yang telah menghancurkan pernikahannya dengan Bill.
4. Gladiator (2000)
Maximus (Russel Crowe) membalas dendam kematian istri dan anaknya yang dibantai oleh Commodus (Joaquin Phoenix) dengan cara bergabung dengan Group Gladiator.
5. The Crow (1994)
Di malam Hellowen sekaligus hari pernikahannya pasangan Eric Draven dan Shelly Webster harus mengalami hari paling sial karena di bantai oleh sekelompok gangster, maka Draven pun bangkit dari kuburnya untuk membalas dendam kepada semua orang yang membunuhnya termasuk Top Dollar (Michael Wincott)
6. Sweney Todd : The Demon Barber Of Fleet Street (2007)
Kebahagiaan Benjamin Barker (Johnny Deep) musnah ketika dia tiba-tiba di jebloskan ke penjara oleh musuhnya yang menginginkan istrinya, kemudian Benjamin menjadi gila dengan membantai semua orang yang telah membuatnya hancur dengan cara menjagal, membakar, dan membuat korban-korbannya menjadi makanan Pie.
7. The Brave One (2007)
Lain Barker lain pula dengan Erica Bain (Jodie Foster), yang melancarkan balas dendam karena sang pacar dibantai ketika hendak melindunginya.
8. Old Boy (2003)
Siapa yang tidak marah apabila kita disekap dan di kurung oleh orang asing dengan tanpa sebab yang jelas? Hal itu Jelas membuat Oh Dae Su (Choi Min Sik) akan mencari tau mengapa dia dipenjara.
9. Man On Fire (2005)
Seorang pengawas anak orang kaya () marah karena anak yang diawasinya di sandera dan dikabarkan tewas oleh sekelompok perampok pemeras orang kaya.
10. V For Vendetta (2006)
Jika sebelumnya balas dendam banyak didasarkan oleh pasangan dan keluarga maka disini V (Hugo Weaving) balas dendam atas nama rakyat yang di tindas oleh penguasa rejim Norsefire yang yang Totaliter menindas rakyat Inggris.
11. The Punisher (2004)
Lagi-lagi bila sudah menyinggung nama keluarga, maka rambu-rambu hukum sudah tidak berlaku lagi. Begitu pula Castle terhadap Saint dan bisnis-bisnis kotornya. Apalagi bila FBI juga sudah tidak berani menghukumnya.
12. Batman Begins (2005)
Sungguh nikmat menjadi putra tunggal pengusaha sukses Wayne Enterprise, namun sungguh tragis melihat kedua orang tuanya tewas karena di tembak perampok kelas teri Joe Chill. Maka Bruce pun berniat menumpas semua penjahat yang ada dikotanya dengan menjadi pahlawan malam bernama Batman.
13. Gangs Of New York (2002)
Di waktu kecil Amsterdam (Di Caprio) mempunyai dendam terhadap Bill The Butcher, karena melihat dengan mata kepala sendiri ayahnya Vallon di bunuh oleh Bill.
14. Death Sentence (2007)
Apa yang akan anda lakukan ketika melihat anak anda meregang nyawa karena digorok oleh kawanan perampok? Dan bagaimana pula bila perampok yang sama datang lagi menyatroni rumah anda dan membantai istri dan anak kedua anda? Sedangkan polisi seakan-akan tidak acuh terhadap apa yang anda alami? Avenged Doublefold atau dendam yang berlapis-lapis sudah pasti yang ada di benak anda seperti yang dialami Nick Hume (Kevin Bacon) dalam Film Death Sentence ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar